Langsung ke konten utama

Menanti bulan Ramadhan yang dirindukan di tengah wabah CoviD-19 yang mengerikan.


Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh. 

Teman-temanku sekalian, dalam pembahasan kali ini yang perlu kita garis bawahi dari tema tersebut adalah "wabah corona yang mengerikan".
Mengerikan bagi siapa?Yaitu bagi orang-orang yang tidak memiliki iman di dalam hatinya. Mereka menganggap CoviD-19 ini sangatlah mengerikan sehingga mereka membuat mereka takut kepadanya hingga melebihi takut mereka kepada Allah. Tetapi bagi orang-orang yang memiliki iman di dalam hatinya, mereka mengangap wabah ini merupakan sebuah ujian dari Allah Swt. Karena Allah ingin meningkatkan derajat ketakwaan para hamba-Nya.

Mereka berpikir bahwa virus ini diciptakan oleh Allah SWT, maka mereka tidak sepantasnya bingung pada virus ini, tetapi mereka harus bingung bagaimana caranya mereka meningkatkan ketakwaan mereka kepada Dzat yang menciptakan virus ini. Mereka tidak bingung, namun bukan berarti mereka tidak berikhtiyar kepada Allah. Mereka tetap berikhtiyar, dengan cara melakukan hal-hal yang dapat menghindarkan diri mereka dari wabah ini. Itulah hal yang sepantasnya kita lakukan di tengah pandemi ini. Tidak seharusnya kita bingung, namun kita harus waspada. (Waspada boleh, panik jangan).

Menyambut bulan Ramadhan yang akan datang ini memanglah perlu banyak persiapan, selain kita mengucapkan "Marhaban ya Ramadhan" kita juga harus menyiapkan segala yang kita butuhkan untuk menyambut tamu yang spesial ini. Adapaun beberapa persiapan yang harus kita lakukan adalah:

1. Persiapan Perasaan
 Merupakan persiapan pertama kita untuk menyambut bulan yang suci ini. Yaitu, sebuah persiapan bagaimana kita menyikapi bulan yang suci ini, apakah sikap kita hanya "B" aja ataukah kita memang rindu, terharu atau apapun itu. Sekarang pertanyaannya adalah, apa yang kita rasakan ketika menyambut bulan Ramadhan? Apakah kita merasa rindu, ataukah tidak. 

2.Persiapan Rohani
  Yaitu persiapan berupa  "Niat". Seperti apakah niat kita dalam menjalani bulan Ramadhan ini. Apakah kita hanya ingin di puji orang saja, atau kah kita berniat ingin mendapatkan rahmat dan ampunan dari Allah Swt? Itu semua tergantung pada persiapan yang kita lakukan sebelum datang nya bulan yang suci ini.

3.Persiapan ilmu
 Persiapan ini juga tak kalah penting. Karena ilmu yang kita butuhkan untuk menyambut Ramadhan ini adalah ilmu amalan apakah yang mengurangi pahala puasa kita? Sehingga puasa kita sia-sia. Oleh karena itu kita harus mengetahuinya agar amalan puasa kita tidak sia-sia. 

4. Persiapan jasmani
  Bagaimana kita menyiapkan diri kita agar tetap istiqomah menjalankan ibadah- ibadah di bulan ramadhan, namun persiapan ini bukan hanya dilakukan satu minggu sebelum Ramadhan namun persiapan ini harus dilakukan 2-3 bulan sebelum Ramadhan datang. Agar kita terbiasa dengan amalan-amalan ibadah Ramadhan sehingga kita bisa istiqomah dalam menjalankan amalan-amalan tersebut.

Oleh karena itu untuk menyambut datangnya bulan yang suci ini marilah kita tidak usah panik dengan berkepanjangan. Waspada boleh tapi jangan berlebihan. Seharusnya di saat-saat darurat ini, kita lebih meningkatkan kembali ketakwaan kita kepada Allah Swt dengan cara melakukan amalan-amalan yang bermanfaat dan mempersiapkan apa-apa yang akan kita lakukan di bulan Ramadhan nanti. Baik itu dari Niat kita sampai amalan-amalan yang akan kita lakukan ketika nanti datangnya bulan Ramadhan yang penuh Barakah ini.

Penulis

Iqbaal Dzakwan.
Diatas ini ialah tips - tips cara agar terhindar dari virus CoviD - 19
Sekian wassalam....


Diberdayakan oleh Muhammad Rafif Al Hakim

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Keutamaan-keutamaan Puasa 10 Muharam

  Assalamualaikum , Halo sobat Al kamil bertemu lagi nih dengan kami, masih penasaran kan dengan materi-materi yang menarik dari kami. K ali ini kami akan membahas Keutamaan -keutamaan Puasa 10 Muharam. Mungkin bulan-bulan yang sering kita dengar adalah bulan-bulan pada penanggalan kalender masehi. Namun sebagai seorang muslim, kita harus mengetahui bulan-bulan yang ada pada penanggalan kalender hijriyah. Dan di dalam kalender hijriyah, terdapat empat bulan yang disebut bulan-bulan haram. Allah Tabaraka wa Ta’ala berfirman (yang artinya), “Sesungguhnya bilangan bulan di sisi Allah ialah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan langit dan bumi, diantaranya empat bulan haram…” (QS. At-Taubah: 36). Adapun bulan-bulan yang telah Allah tetapkan sebagai bulan haram (bulan yang dimuliakan) adalah bulan Rajab, Dzulqa’dah, Dzulhijjah dan Muharram. Dan perlu Sobat Al Kamil ketahui bahwa, di dalam salah satu di antara bulan-bulan H aram (bulan yang dimuliakan)   t

Menjalin Ukhuwah Di Era Global

  Assalamualaikum halo sobat Al-Kamil bertemu lagi dengan kita, masih penasaran dengan cerita unik kita, kali ini kita akan membahas tentang tema yang sanat menarik yaitu “Menjalin Ukhuwah di era global”. Bulan November ini ada acara yang menjadi semangat baru khususnya bagi masyarakat dan santri Muhammadiyah yaitu diadakannya Muktamar Muhammadiyah dan 'Aisyiyah ke-48 yang dilaksanakan pada tanggal 18-20 November 2022 24-26 Rabiu'ul Akhir tahun 1444 M di Kota Solo. Seluruh warga Muhammadiyah sangat menantikan acara ini karena diadakan setiap 5 tahun sekali. Selain itu, hari ini juga merupakan peringatan 144 tahun lahirnya Muhammadiyah dan tentunya kedua peristiwa tersebut membuat seluruh warga dan santri Muhammadiyah semakin giat untuk mempererat ukhuwah antar sesama. Sebelum kita masuk ke topik berjudul “Membangun Ukhuwah di Era Global”. Sobat Al Kamil, tahukah kamu apa itu Muhammadiyah?. Dalam pelajaran KMD dapat kita lihat bahwa Muhammadiyah sebelumnya telah masuk dalam sa

Islamic New Year

  Tahun Baru Umat Islam   Didalam tahun baru hijri y ah , selayaknya kita sebagai muslim yang taat, mengintrospeksi diri dengan semua apa-apa yang telah kita perbuat dan memilih semua bentuk amalan yang baik untuk tetap kita pertahankan serta kita tingkatkan porsi amalan yang baik untuk kita kerjakan. M eninggalkan semua perbuatan yang tidak bermanfaat, baik untuk diri kita ataupun orang sekitar kita.   Sebentar lagi kita akan memasuki tahun baru hijri y ah, tepatnya kita akan memasuki bulan M uharram. Yang berarti kita akan meninggalkan tahun lalu dan memasuki tahun baru hijriyah, yakni tahun 1443 hijriyah. T ahun baru hijriyah, yang mana penyambutan tahun baru ini tidak selayaknya seperti orang-orang non muslim merayakan tahun baru m ereka. Didalam tahun baru ini, kita senantiasa berusaha untu k menjadi hamba Allah SWT yang taat akan perintah -N ya, dengan menjalankan semua kewajiban dan menjauhi segala larangannya. Dan bukankah Allah SWT telah berfirman bahwa manusia