Assalamualaikum
halo sobat Al-Kamil bertemu lagi dengan kita, masih
penasaran dengan cerita unik kita, kali ini kita akan membahas tentang tema
yang sanat menarik yaitu “Menjalin Ukhuwah di era global”. Bulan November ini
ada acara yang menjadi semangat baru khususnya bagi masyarakat dan santri
Muhammadiyah yaitu diadakannya Muktamar Muhammadiyah dan 'Aisyiyah ke-48 yang
dilaksanakan pada tanggal 18-20 November 2022 24-26 Rabiu'ul Akhir tahun 1444 M
di Kota Solo. Seluruh warga Muhammadiyah sangat menantikan acara ini karena
diadakan setiap 5 tahun sekali. Selain itu, hari ini juga merupakan peringatan
144 tahun lahirnya Muhammadiyah dan tentunya kedua peristiwa tersebut membuat
seluruh warga dan santri Muhammadiyah semakin giat untuk mempererat ukhuwah
antar sesama. Sebelum kita masuk ke topik berjudul “Membangun Ukhuwah di Era
Global”. Sobat Al Kamil, tahukah kamu apa itu Muhammadiyah?. Dalam pelajaran KMD
dapat kita lihat bahwa Muhammadiyah sebelumnya telah masuk dalam salah satu
partai induk yaitu Masyumi yang dibentuk pada tanggal 24 Oktober 1943. Saat itu
Presiden Sukarno yang dihasut oleh Partai Komunis Indonesia ingin membubarkan
Partai Islam (PKI), mengingat partai Masyumi adalah partai terlarang.
Hal ini tentu saja membuat Muhammadiyah menjadi kocar
kacir karena Muhammadiyah termasuk ke dalam partai Masyumi. Namun seorang tokoh
Muhammadiyah pada masa itu bernama Faqih Usman menyelenggarakan kursus Pimpinan
Pusat Muhammadiyah dengan judul “Apa itu Muhammadiyah?”. Dalam pidato beliau
menguraikan jati diri Muhammadiyah, apa dan siapa Muhammadiyah.
Pidato ini memperoleh respons
positif oleh pimpinan dan anggota Muhammadiyah. Lalu kepribadian Muhammadiyah
yang disampaikan oleh KH. Faqih Usman disahkan dalam Muktamar ke 35. Arti dari Muhammadiyah
sendiri yaitu “Pengikut Nabi Muhammad Saw.”, hal ini menunjukkan bahwa Muhammadiyah
adalah organisasi yang mengajak
masyarakat untuk menjadi masyarakat Islam yang sebenar benarnya berlandaskan Al
Quran dan As sunnah. Organisasi ini didirikan oleh KH. Ahmad Dahlan di Yogyakarta
pada 18 November 1912 atau 8 Dzulhijjah 1330 H.
Setelah mengetahui
sejarah singkat Muhammadiyah, mari bahas tema kita pada Buletin IPM kali ini.
Muktamar Muhammadiyah sendiri adalah
permusyawaratan tertinggi di Muhammadiyah sekaligus menjadi momen regenerasi,
silaturahmi, dan kolaborasi warga persyarikatan. Regenerasi dalam Muktamar
adalah agenda utama yakni pemilihan pengurus organisasi Muhammadiyah
berikutnya. Muktamar yang digelar 5 tahun sekali ini menjadi wadah menjalin
ukhuwah bagi seluruh masyarakat Muhammadiyah karena seluruh masyarakat
Muhammadiyah berkumpul di Event ini sekaligus memeriahkan Event ini yang
tertunda 2 tahun akibat pandemi Covid 19.
Muktamar ke 48 yang diadakan di kota Solo saat ini dibuka secara resmi oleh Presiden Negara Republik Indonesia yakni Ir. Joko Widodo di Stadion Manahan Solo pada Sabtu 19 November 2022. Selain itu sejumlah tokoh nasional juga ikut hadir dalam pembukaan Muktamar Muhammadiyah ke 48 tersebut dan memberikan selamat dan sukses atas berlangsungnya Event tersebut. Muktamar ini juga menjadi harapan agar masyarakat dapat menjalin ukhuwah lebih baik lagi.
Pada Muktamar yang ini ada ribuan
perwakilan wilayah dan daerah Muhammadiyah dan warga Muhammadiyah se-Indonesia
yang ikut serta dalam memeriahkan Muktamar Muhammadiyah yang bertema “Memajukan Indonesia
Mencerahkan Semesta” dan Muktamar ‘Aisyiyah yang bertema “Perempuan Berkemajuan
Dan Mencerahkan Peradaban Bangsa”. Mempererat
ukhuwah sudah menjadi kewajiban kita sebagai seorang muslim yang taat kepada
Allah SWT. Seperti dalam firman Allah dalam Surah Al Hujurat ayat 10 yang
artinya : "Sesungguhnya
orang-orang mukmin itu bersaudara, karena itu damaikanlah antara kedua
saudaramu (yang berselisih) dan bertakwalah kepada Allah agar kamu mendapat
rahmat." (QS. Al-Hujurat: 10)
Dari ayat tersebut dapat kita simpulkan bahwa setiap muslim wajib menjaga hubungan atau ukhuwah dengan sesama. Sebagai contoh dalam berorganisasi, kita wajib menjaga hubungan baik dengan sesama rekan atau teman agar tidak menimbulkan konflik atau masalah yang dapat memecah hubungan persahabatan dan persaudaraan dengan teman kita tersebut. Kita memulai dengan saling menghormati dan menghargai, berkata sopan dan lemah lembut, dan selalu berbuat baik, akan membuat kita menjadi aman, tenteram, dan damai. Oleh karena itu berbuat baiklah pada semua orang meskipun orang tersebut telah menyakiti kita. Dengan demikian, ukhuwah antar sesama muslim menjadi kuat dan dapat memberikan ketenangan, kedamaian, dan rasa saling menyayangi diantara kita semua. Hormati yang tua, sayangi yang muda. Jalin hubungan baik dengan saudara sesama muslim di era globalisasi.
Dengan begitu kita akan mendapat banyak saudara yang dapat membantu kita disaat kesulitan. Semoga dengan adanya muktamar ini, Muhammadiyah kedepannya dapat menjadi lebih baik, kreatif dalam menyampaikan dakwah kepada masyarakat dengan mengikuti arus atau perkembangan global yang sedang terjadi saat ini sehingga, para pelajar Muhammadiyah menjadi pemuda yang membawa bangsa dan negara ini menjadi lebih baik, berkembang, dan dapat bersaing dimata dunia untuk mengharumkan nama bangsa Indonesia. Begitu juga dengan kita sebagai pelajar Muhammadiyah, haruslah belajar dengan baik, tertib berorganisasi, dan tentunya rajin beribadah kepada Allah sesuai Al Quran dan As Sunnah untuk menjadikan masyarakat muslim yang sebenar benarnya.
Mungkin itu saja yang dapat kami sampaikan,
semoga kita dapat bertemu kembali di buletin Al Kamil selanjutnya dan kami PR
IPM SMP Muhammadiyah Boarding School (MBS) Jombang mengucapkan :
Selamat
dan Sukses Muktamar Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah
Ke-48
Semoga
Kekepannya Menjadi Lebih Baik dan Bermanfaat Untuk Seluruh Alam
Sekian
dari kami, Wasalamualaikum
Beberapa Foto Tentang Muktamar Muhammadiyah 'Aisyiyah Ke-48 :
Komentar
Posting Komentar