Langsung ke konten utama

Coronavirus

Gambar CoviD - 19
Assalamu'alikum warahmatullahi wabarakatuh.

Kali ini kita akan membahas tentang Coronavirus. Apa? Dan bagaimana? Sih sebenarnya virus ini. Penasaran? Yuk mari kita simak penjelasan berikut ini. 



Apa itu Coronavirus
   Coronavirus merupakan suatu kelompok virus yang dapat menyebabkan penyakit pada manusia ataupun hewan. Terdapat beberapa jenis Coronavirus antara lain, SARS (Severe Acute Respiratory Syndrome), MERS (Middle East Respiratory Syndrome), dan yang baru-baru ini ditemukan adalah 2019-nCoV atau biasa disebut SARS Cov-2 yang dapat menyebabkan penyakit CoviD-19 pada manusia. 



Bagaimana cara virus ini menyerang manusia? 
   Perlu kita ketahui terlebih dahulu bahwa virus merupakan sebuah kapsul lipo protein yang melapisi materi genetik di dalamnya. Memang virus sesimpel itu, tetapi makhluk yang hanya berukuran 150 Nanometer (0,000015 Cm) ini dapat membuat pusing satu dunia. Ini menunjukkan betapa agung Penciptanya.

Jadi ketika virus tersebut masuk ke tubuh manusia (melewati saluran pernapasan) ia akan masuk ke paru-paru. Sedangkan paru-paru memiliki sel epitel sebagai permukaan terluar yang dapat dihingapi virus ini. Kemudian virus ini hingap di spesifik reseptor (ACE2 receptor) dan menyuntikkan materi genetik ke dalamnya. Kemudian sel menangkap sebuah perintah yang sangat simpel, yakni perintah untuk mengkopi dan merakit ulang materi genetik yang diterima, dan melapisinya dengan lipo protein.

Pertanyaannya adalah darimanakah mereka memperoleh bahan untuk mengkopi/merakit ulang? Sudah jelas dari sel kita sendiri. Jadi bahan untuk mengkopi diambil dari sel kita sendiri. Mereka tidak perlu susah-susah mencari bahan, sungguh enak sekali. 

Lama kelamaan kopian virus tersebut akan memenuhi sel, sehingga sel akhirnya pecah. Dari sel yang pecah keluarlah ribuan virus baru yang siap menginfeksi sel lainnya. Hal tersebut memicu serangan yang serius kepada pertahanan tubuh kita. Sehingga tubuh kita memberi perlawanan balik, yakni dengan mengirim sel-sel imun. Yang diantaranya adalah Neutrophiles (Neutrofil) dan Killer T Cells. Si Neutrofil ini kerjanya adalah mengeluarkan enzim untuk membunuh bakteri patogen dan virus-virus lainnya, sedangkan Killer T Cells kerjanya ialah memerintahkan sel yang telah terinfeksi untuk menghancurkan diri. Tetapi virus kali ini cerdas banget, mereka juga menginfeksi si sel imun ini sehingga komunikasi di antara mereka terganggu. 

Bagaimana sel-sel saling berkomunikasi? Mereka kan nggak punya mulut dan telinga. Jawabannya ialah, mereka berkomunikasi dengan sinyal kimia. Cara komunikasi mereka diberi nama Cytokinase (Sitokin). Ketika virus ini menginfeksi sel-sel imun, maka yang terjadi ialah sel-sel imun akan bertindak berlebihan. Jadi si Neutrofil yang fungsi aslinya hanya mengeluarkan enzim untuk membunuh virus dan patogen, kini mereka juga membunuh sel-sel sehat dikarenakan mereka terinfeksi oleh virus. 

Sama halnya dengan si Killer T Cells. Fungsi asli mereka ialah memerintahkan sel-sel yang telah terinfeksi untuk menghancurkan diri, namun sekarang karena terinfeksi. Mereka juga memerintahkan sel-sel sehat untuk melakukan bunuh diri. Tetapi tenang, sel-sel imun akan kembali seperti semula nantinya. Dan bahkan mereka telah menciptakan senjata antiviral yang lebih canggih lagi untuk menghalau si virus. Tetapi mengapa dalam sebagian kasus yang terjadi ada yang sangat parah, bahkan meninggal? Alasan pertama, mungkin dia memiliki riwayat penyakit yang dapat mempermudah virus tersebut dalam melumpuhkan paru-paru dan jantungnya. Alasan kedua, mungkin korban memiliki daya imunitas yang lemah sehingga virus mampu dengan mudah menginfeksi dan melumpuhkan paru-paru dan jantungnya. Dalam 10 hari sudah ada jutaan sel yang terinfeksi, dan miliaran virus yang memenuhi paru-paru. Hal tersebut membuat korban sulit bernapas sehingga memerlukan alat bantu untuk bernapas (ventilator) atau bahkan gagal napas (tidak bisa bernapas).



     Bagaimana solusi untuk pandemi kali ini? 
   Ada beberapa solusi untuk mengatasinya, namun harus disesuaikan dengan situasi dan kondisi suatu negara (karena biasanya kebijakan umum lebih banyak diatur dalam batasan negara, maka dari itu saya memakai batasan wilayah negara).
Dan di antaranya yang paling terkenal adalah Lockdown, namun dikemas dengan cara yang berbeda-beda di setiap negara. Kali ini kita akan membandingkannya dengan usulan baru dari diskusi antar pakar kesehatan dunia. Yang membentuk teori Herd Immunity. Sebelum kita membandingkan di antara keduanya, kita bahas dulu apa itu Lockdown dan Herd Immunity. 

Lockdown, adalah suatu kebijakan untuk memutus akses masuk maupun keluar dalam suatu wilayah (negara). Dengan kata lain, yakni meminimalisir kegiatan di tempat-tempat umum dan kegiatan yang mengumpulkan massa dalam satu tempat (selain rumah mereka sendiri) .

Sedangkan, 

Herd Immunity, ialah situasi di mana populasi dari masyarakat yang memiliki kekebalan terhadap penyakit menular lebih banyak. Sehingga tidak terjadi adanya penularan secara luas. Dengan kata lain sebagian kelompok memiliki kekebalan (antibodi) terhadap virus ini. 



Bagaimana cara kita memperoleh antibodi untuk virus ini? Terdapat dua cara agar tubuh memproduksi antibodi untuk virus ini. Yang pertama, seseorang harus divaksin terlebih dahuli agar tubuhnya dapat memproduksi antibodi. Konsepnya ketika tubuh kita diberi vaksin (vaksin dapat berupa Dummy Cell atau virus itu sendiri yang telah dilemahkan) maka sistem imun kita akan membentuk sebuah senjata (yakni antibodi) untuk melawan virus tersebut. Ibaratkan sistem imun adalah suatu kesatuan militer, maka vaksin adalah latihan militernya. 

Jadi tugas vaksin disini adalah sebagai media pembelajaran bagi sistem imun agar dapat membuat senjata (antibodi) untuk melawan virus yang seungguhnya. Sedangkan cara kedua adalah dengan cara alamiah, yakni ketika seseorang terinfeksi suatu virus. Bagaimana sistem imunnya membuat sendiri senjata (antibodi) untuk melawan virus tersebut. Ibaratkan suatu kesatuan militer dihadapkan dengan gerombolan mafia ataupun penjahat yang kuat. Dan ini bukan pembelajaran ataupun latihan, namun ini sudah merupakan suatu peperangan yang nyata. Jadi harapannya cuma satu, yakni sistem imun kita sendiri. Dan masalah terbesarnya sekarang adalah vaksinnya belum ada. Kalupun sudah ada, akan membutuhkan waktu ±18 bulan untuk mendapatkan izin edar. Nggak kebayang 18 bulan itu sudah berapa banyak korban di seluruh dunia? 

Maka dari itu saya kurang cocok dengan usulan ini. Mengapa? Bukan berarti saya ingin tetap libur dan nggak sekolah. Namun, usulan ini terlalu berisiko untuk dicoba.
Karena hal itulah, kebijakan yang lebih tepat daripada herd Immunity adalah Lockdown dengan tetap #dirumahsaja. Namun situasi di setiap negara pasti berbeda-berbeda. Sehingga harus ada pertimbangan lebih lanjut untuk memutuskan kebijakan apa yang akan diterapkan. Salah satu yang harus dipertimbangkan ialah kondisi ekonomi negara tersebut. Apakah dapat memenuhi kebutuhan rakyatnya ketika masa Lockdown berlangsung?

Mungkin ada beberapa referensi ide untuk Lockdown, seperti Rusia yang memerintahkan warganya untuk tetap di rumah atau jika ketahuan melanggar akan dipenjara ataupun didenda. Dan yang unik pada masa Lockdown, pemerintah Rusia melepaskan 800 ekor singa dijalanan umum agar warganya tidak keluar rumah (mungkin kalo di Indonesia, tuh singa bakal jadi sasaran warga. Ditembak, terus diambil kulitnya, terus dijual. Negara kita kan +62 pak.😂😂😂) 
Mungkin solusi yang tepat untuk negeri ini ialah seperti yang telah banyak beredar, yakni karantina wilayah. Mengapa? Apa saja alasannya? 

Pertama, ini adalah keputusan yang bijak guna menutupi keuangan negara. Jika negara tak mampu terapkan Lockdown, maka karantina wilayah menjadi solusi yang tepat. 

Kedua, solusi ini mirip dengan Lockdown, yang merupakan anjuran dari Rasulullah Saw. Seperti saat dimana amirul mu'minin Umar bin khattab dihadapkan dengan keadaan yang sama seperti kita saat ini yaitu sebuah wabah penyakit. Kala itu wabah penyakit ini berada di Saragh, yaitu daerah di Lembah Tabuk dekat Syam. Ketika Umar hendak pergi ke Syam ia diberitahu oleh Abu Ubaidah yang menjabat menjadi gubernur Syam kala itu, bahwa di Syam tengah terjadi wabah penyakit yang mematikan. Pilihan Umar hanya ada dua, yakni melanjutkan perjalanan ke Syam di tengah wabah penyakit mematikan atau kembali ke Madinah dan menunda perjalanannya. Kemudian Umar meminta pendapat dari para sahabat (muhajirin maupun anshar). 

Dan akhirnya Umar memilih untuk kembali ke Madinah. Namun Abu Ubaidah menolak dan berkata kepada Umar, "Apakah engkau ingin lari dari takdir wahai amirul mu'minin." Kemudian Umar menjawab, "Ya, kita akan lari dari takdir Allah menuju takdir Allah yang lain." Hingga datanglah Abdurrahman bin auf menyampaikan hadist Nabi Saw. Bahwa Rasulullah Saw, pernah bersabda  "Apabila kalian mendengar ada suatu wabah di suatu daerah, maka janganlah kalian mendatanginya. Sebaliknya kalau wabah tersebut berjangkit di suatu daerah sedangkan kalian berada di sana, maka janganlah kalian keluar melarikan diri darinya." Dan ini membuat Umar semakin yakin akan keputusannya dan akhirnya ia pun kembali ke Madinah. 

Kalau menurut kalian, solusi apa yang cocok untuk Indonesia. Komen di bawah yaa! 



     Apakah virus ini merupakan biology weapon untuk memusnahkan massa? 
   Kali ini kita akan membahas topik yang agak kontoversial nih, yakni ada yang berpendapat bahwa virus ini merupakan sebuah senjata biologi (biology weapon) untuk mengurangi populasi manusia di bumi. Meskipun para ilmuwan telah mengatakan bahwa virus SARS CoV-2 merupakan mutasi alami dari virus sebelumnya (SARS CoV) . 

Perbandingan antara SARS CoV dan SARS CoV-2:

SARS CoV

- Virus ini, ketika sudah menginfeksi seseorang, maka akan langsung terlihat bahwa orang tersebut telah terinfeksi (karena korban yang telah terinfeksi keadaannya akan langsung parah, sehingga penyebarannya dapat terkendali karena orang yang telah terinfeksi dapat langsung diketahui dan segera diisolasi)

- Virus ini hanya melumpuhkan paru-paru (tetapi sudah sangat membahayakan karena kalau paru-paru sudah lumpuh. Kita mau bernapas pakai apa?)
- Virus ini lemah di daerah tropis, dan daya hidup virus ini lebih rendah daripada virus yang terbaru (SARS CoV-2) .

SARS CoV-2

- Virus ini, ketika sudah menginfeksi seseorang, dibutuhkan waktu (selama -+ 14 hari) untuk melihat gejala-gejala yang ditimbulkan virus ini. Sehingga penyebarannya tidak dapat dikendalikan disebabkan orang yang telah terinfeksi tidak langsung diketahui, karena membutuhkan waktu untuk melihat gejalanya. 

- Virus ini melumpuhkan paru-paru dan jantung (ketika dua organ vital dilumpuhkan. Anda tahu sendiri pastinya)

- Virus ini telah beradaptasi di daerah tropis sehingga lebih mudah menyebar. Dan daya hidup virus ini lebih tinggi dibandingkan virus sebelumnya (SARS CoV) .



Ada beberapa alasan mengapa virus ini dianggap sebagai senjata biologi:

- Kenapa di Wuhan? Karena mayoritas di sana merupakan orang muslim. Kita tahu bagaimana orang-orang tinggi dunia begitu memusuhi orang-orang muslim (mereka memusuhi orang-orang muslim karena mereka takut masyarakatnya mendapatkan cahaya kebenaran islam, yang jika itu terjadi dunia mereka akan hancur. Kedai-kedai minuman keras, peternakan babi  dan lain sebagainya nggak akan laku jika semua masyarakat islam. betul nggak 😂😂😂) .

- Jika China sudah Full Lockdown, seharusnya negara-negara lain tidak akan terkena dampak virus ini. 

- Bill Gates sudah memprediksi tentang sebuah wabah (sejenis flu) yang akan menyerang dunia sejak 5 tahun lalu.
Dan masih banyak lagi alasannya, silahkan anda cari. 

Tapi menurut saya 🤔🤔🤔 (saya masih belum bisa menyimpulkan 😂😂😂) .

Terima kasih kepada kalian yang telah membaca. Mohon maaf apabila ada kekurangan dan kesalahan penulisan.

Akhirul kalam, Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh



Penulis
Haidar Muzafan


Diberdayakan oleh Muhammad Rafif Al Hakim

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Keutamaan-keutamaan Puasa 10 Muharam

  Assalamualaikum , Halo sobat Al kamil bertemu lagi nih dengan kami, masih penasaran kan dengan materi-materi yang menarik dari kami. K ali ini kami akan membahas Keutamaan -keutamaan Puasa 10 Muharam. Mungkin bulan-bulan yang sering kita dengar adalah bulan-bulan pada penanggalan kalender masehi. Namun sebagai seorang muslim, kita harus mengetahui bulan-bulan yang ada pada penanggalan kalender hijriyah. Dan di dalam kalender hijriyah, terdapat empat bulan yang disebut bulan-bulan haram. Allah Tabaraka wa Ta’ala berfirman (yang artinya), “Sesungguhnya bilangan bulan di sisi Allah ialah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan langit dan bumi, diantaranya empat bulan haram…” (QS. At-Taubah: 36). Adapun bulan-bulan yang telah Allah tetapkan sebagai bulan haram (bulan yang dimuliakan) adalah bulan Rajab, Dzulqa’dah, Dzulhijjah dan Muharram. Dan perlu Sobat Al Kamil ketahui bahwa, di dalam salah satu di antara bulan-bulan H aram (bulan yang dimuliakan)   t

Menjalin Ukhuwah Di Era Global

  Assalamualaikum halo sobat Al-Kamil bertemu lagi dengan kita, masih penasaran dengan cerita unik kita, kali ini kita akan membahas tentang tema yang sanat menarik yaitu “Menjalin Ukhuwah di era global”. Bulan November ini ada acara yang menjadi semangat baru khususnya bagi masyarakat dan santri Muhammadiyah yaitu diadakannya Muktamar Muhammadiyah dan 'Aisyiyah ke-48 yang dilaksanakan pada tanggal 18-20 November 2022 24-26 Rabiu'ul Akhir tahun 1444 M di Kota Solo. Seluruh warga Muhammadiyah sangat menantikan acara ini karena diadakan setiap 5 tahun sekali. Selain itu, hari ini juga merupakan peringatan 144 tahun lahirnya Muhammadiyah dan tentunya kedua peristiwa tersebut membuat seluruh warga dan santri Muhammadiyah semakin giat untuk mempererat ukhuwah antar sesama. Sebelum kita masuk ke topik berjudul “Membangun Ukhuwah di Era Global”. Sobat Al Kamil, tahukah kamu apa itu Muhammadiyah?. Dalam pelajaran KMD dapat kita lihat bahwa Muhammadiyah sebelumnya telah masuk dalam sa

Islamic New Year

  Tahun Baru Umat Islam   Didalam tahun baru hijri y ah , selayaknya kita sebagai muslim yang taat, mengintrospeksi diri dengan semua apa-apa yang telah kita perbuat dan memilih semua bentuk amalan yang baik untuk tetap kita pertahankan serta kita tingkatkan porsi amalan yang baik untuk kita kerjakan. M eninggalkan semua perbuatan yang tidak bermanfaat, baik untuk diri kita ataupun orang sekitar kita.   Sebentar lagi kita akan memasuki tahun baru hijri y ah, tepatnya kita akan memasuki bulan M uharram. Yang berarti kita akan meninggalkan tahun lalu dan memasuki tahun baru hijriyah, yakni tahun 1443 hijriyah. T ahun baru hijriyah, yang mana penyambutan tahun baru ini tidak selayaknya seperti orang-orang non muslim merayakan tahun baru m ereka. Didalam tahun baru ini, kita senantiasa berusaha untu k menjadi hamba Allah SWT yang taat akan perintah -N ya, dengan menjalankan semua kewajiban dan menjauhi segala larangannya. Dan bukankah Allah SWT telah berfirman bahwa manusia