Angan-angan terlalu abstrak untuk ditangkap.
Perasaan terlalu labil untuk digunakan.
Lalu, dengan apa lagi aku harus berfikir?
Semua hal terkadang pasang dan surut.
Tidak pernah ada hal yang konkret dan stabil di dunia ini.
Tidak.
Tidak semua hal seperti itu.
Lalu apa?
Logika.
Ia tak pernah redup dalam gelap.
Tak pernah surut dalam fikiran.
Selalu menjadi pemilah dari banyak pilihan.
Penemu solusi dalam klimaks.
Memang benar.
Namun apakah semua orang memilikinya?
Tidak, hanya orang berakal sehatlah yang punya.
Kemudian, apakah kadar logika setiap orang sama?
Ya, namun yang membedakan adalah cara.
Bagaimana sang pemilik menggunakannya.
Ibaratkan logika seperti kuda.
Kau adalah pengendaranya.
Sekarang, bagaimana sang pengendara mengendalikan kudanya.
Ngomong-ngomong siapa kau?
Aku adalah logikamu
Penulis
Haidar Muzafan
Diberdayakan oleh Muhammad Rafif Al Hakim
Assalamu'alaikum
BalasHapus