Masa lalu Kelam Indonesia
Assalamualaikum, hai
sobat Al-Kamil.... Masih ingat kan sama kita? Nah, kali ini mungkin kita nggak akan banyak basa-basi karena
yaa…sesuai judul, kita akan bahas sedikit tentang sejarah kelam NKRI. Dahulu pada
saat Indonesia masih menggunakan ideologi NASAKOM (Nasionalis Agama dan Komunis)
terdapat salah satu partai bernama PKI. Tapi, jauh sebelum itu sebenarnya paham
komunis telah dibawa masuk pada tahun 1913 oleh salah seorang belanda yang
bernama Hendricus Josephus Fransiscus Marie
Sneevliet. Mendirikan Indische Sociaal Democratische Vereeniging(ISDV). Memang pada awalnya organisasi
ini tidak terlalu mempropagandakan paham komunis namun, karena beberapa faktor
yang mendukung lama kelamaan organisasi ini mulai menyebar paham komunis di
beberapa organisasi massa dan salah satunya adalah SI (Sarekat Islam) pimpinan Semaun.
Kemudian
Sarekat Islam terpecah menjadi dua golongan, yaitu SI Merah dan SI Putih. Lima
tahun kemudian lebih tepatnya pada tahun 1917, SI Merahlah yang pada akhirnya berubah
menjadi PKI (Partai Komunis Indonesia). Namun, pada saat itu PKI masih belum besar
karena dibuat secara diam-diam dan masih menggunakan “embel-embel” SI. Barulah pada
akhirnya ketika salah satu tokoh SI yakni Haji Agus Salim menegakkan disiplin partai
SI pun berubah menjadi Partai Syarikat Islam dan pada saat yang sama munculah partai
bernama PKI secara terang-terangan pada tahun 1921. Namun, PKI saat itu masih belum
kompak karena salah satu anggotanya yaitu Tan Malaka membuat Partai Rakyat
Indonesia (PARI).
Tujuan
pemberontakan mereka tidak lain adalah untuk mengubah NKRI menjadi Negara yang berpaham komunis sepenuhnya.
Pemberontakan pertama pada tahun 1926 terjadi di Banten dan Silungkang,
pemberontakan kedua pada tahun 1948 terjadi di Madiun sedangkan pemberontakan terkahir
terjadi pada tahun 1965. Atau biasa kita sebut sebagai G30S/PKI. Nah,
pemberontakan ini adalah pemberontakan terakhir sekaligus yang paling kejam dalam
sejarah pemberontakan PKI.
Kenapa
pemberontakan PKI yang terakhir disebut sebagai pemberontakan paling
kejam? Mari kita bahas secara
singkatnya bagaimana keadaan pada malam 3o September. For your information, kejadian G 30 S PKI
melibatkan tujuh pahlawan revolusioner diantaranya yaitu :
1.
Jenderal Ahmad Yani
2.
Mayjen R. Suprapto
3.
Mayjen MT. Haryono
4. Mayjen S. Parman
5.
Brigjen D.I Panjaitan
6. Brigjen Sutoyo Siswomiharjo
7. Lettu Pierre Andreas Tendean
Beliau-beliau inilah yang menjadi korban dalam pengkhianatan hina yang dilakukan oleh PKI pada malam itu. Para pahlawan di atas merelakan hidup mereka demi menjaga PANCASILA. Pemberontakan ini melibatkan para pasukan Cakrabirawa dan para anggota PKI. Gerakan ini di ketuai oleh Dipa Nusantara Aidit atau yang biasa kita sebut dengan D.N Aidit. Pasukan G30 S PKI bergerak atas satu komando yang dipimpin oleh komandan Batalyon satu Cakrabirawa yakni Letkol Untung Syamsuri. Pada awalya niat para pasukan gabungan ini hanya ingin menculik para jenderal dan membawanya untuk menyetujui kudeta mereka ke daerah Lubang Buaya. Namun, para pasukan Cakrabirawa terpaksa membunuh beberapa jenderal diantaranya yang paling terkenal dan rumahnya di jadikan museum adalah Jenderal A. Yani.
Kejadian malam itu merupakan sejarah paling menyakitkan hati
masyarakat Indonesia sehingga menyebabkan trauma pada beberapa pihak. Maka dari
itu kita mengenang bukan semata-mata hanya untuk melihat sejarah tapi juga dari
sini kita tahu bagaimana cara menghargai jasa para pahlawan kita.
Komentar
Posting Komentar